HR-V Siap Jadi Raja CUV
A
A
A
SAMBIL mengumumkan harga resmi Crossover Utility Vehicle (CUV) Honda HR-V di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (6/12) silam, PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis model baru tersebut bisa terjual 20.000 unit tahun depan, dan resmi merajai segmen CUV.
Angka tersebut tentu luar biasa. Pertama, HR-V adalah model yang sama sekali baru dan belum teruji. Model ini baru menyapa pasar Jepang pada akhir 2013 silam.
Itu artinya Honda sangat percaya diri bahwa produk mereka jauh lebih baik dibanding kompetitornya. Indonesia adalah salah satu negara pertama dipasarkannya HR-V, lebih dulu dibanding Eropa, India, bahkan Australia. Alasan kedua, berbeda dengan Honda Mobilio yang memiliki lingkup pasar MPV yang captive, target market HR-V yakni segmen CUV masih tersegmentasi dan belum terbentuk dengan baik.
Padahal, 20 ribu unit jelas bukan angka kecil. Sudah masuk wilayah Honda Jazz yang tidak tergoyahkan sebagai pemimpin segmen hatchback. Selama 2013 Honda Jazz memang terjual 27 ribu unit. Tapi, tahun-tahun sebelumnya ada dikisaran 20-an ribu unit.
Jika dibandingkan dengan kompetitornya, target penjualan HR-V bahkan bisa disebut ambisius. Sebab, Nissan Juke dan Mitsubishi Outlander yang menjadi kompetitor utama HR-V dan terlebih dulu masuk ke segmen CUV hanya mencatat penjualan masing-masing 5.000 unit dan 10.000 unit per tahun.
Itu artinya kehadiran HR-V akan membuat pasar CUV meningkat drastis. Bahkan menjadi pasar yang tidak kalah seksi dibandingkan hatchbackataupun city car pada 2015 mendatang.Pasar yang pertumbuhannya paling tinggi dibandingkan lainnya. HR-V memang diposisikan untuk berada setingkat dibawah SUV standar seperti CR-V.
Ground clearance-nya tinggi, platform-nya sama dengan Honda Jazz yang lincah serta memiliki kabin besar dan utilitas tinggi, penampilannya modern dan sangat sporty, juga diklaim memiliki banyak teknologi canggih di kabinnya. Target pasarnya memang miripmirip dengan Honda Jazz.
Yakni mereka yang ingin terlihat sportydan gaya, mungkin suka traveling menggunakan mobil, atau profesional dan keluarga muda. Harga HR-V sendiri dibanderol tepat berada diantara Jazz dan CR-V. Untuk tipe terbawah A MT dibanderol Rp243 juta, sedangkan S MT Rp257 juta, S CVT Rp267 juta, E CVT Rp288 juta serta versi termahal 1.8L CVT Prestige Rp355 juta.
Jika dibandingkan kompetitor yang ada di pasar, harga mobil yang mengusung konsep “The Daring Achiever” itu sendiri sangat kompetitif. Nissan Juke, misalnya, mengusung banderol antara Rp263,75 juta- Rp272,75 juta. Adapun model tertinggi Mitsubishi Outlander Sport PX yang bermesin 1.998 cc mengusung label harga Rp344 juta.
Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui ketatnya harga HR-V dengan All New Honda Jazz memang memicu kanibalisasi. Artinya, ada konsumen setia Jazz yang akan berpindah ke HR-V. ”Tapi saya percaya keduanya memiliki segmen yang sangat berbeda,” ujar Jonfis.
”Sama seperti Brio dengan Jazz atau Mobilio dengan Freed. Kanibalisasi memang terjadi, tapi penjualan di kedua segmen tersebut juga tetap tumbuh,” ungkap Jonfis.
Danang arradian
Angka tersebut tentu luar biasa. Pertama, HR-V adalah model yang sama sekali baru dan belum teruji. Model ini baru menyapa pasar Jepang pada akhir 2013 silam.
Itu artinya Honda sangat percaya diri bahwa produk mereka jauh lebih baik dibanding kompetitornya. Indonesia adalah salah satu negara pertama dipasarkannya HR-V, lebih dulu dibanding Eropa, India, bahkan Australia. Alasan kedua, berbeda dengan Honda Mobilio yang memiliki lingkup pasar MPV yang captive, target market HR-V yakni segmen CUV masih tersegmentasi dan belum terbentuk dengan baik.
Padahal, 20 ribu unit jelas bukan angka kecil. Sudah masuk wilayah Honda Jazz yang tidak tergoyahkan sebagai pemimpin segmen hatchback. Selama 2013 Honda Jazz memang terjual 27 ribu unit. Tapi, tahun-tahun sebelumnya ada dikisaran 20-an ribu unit.
Jika dibandingkan dengan kompetitornya, target penjualan HR-V bahkan bisa disebut ambisius. Sebab, Nissan Juke dan Mitsubishi Outlander yang menjadi kompetitor utama HR-V dan terlebih dulu masuk ke segmen CUV hanya mencatat penjualan masing-masing 5.000 unit dan 10.000 unit per tahun.
Itu artinya kehadiran HR-V akan membuat pasar CUV meningkat drastis. Bahkan menjadi pasar yang tidak kalah seksi dibandingkan hatchbackataupun city car pada 2015 mendatang.Pasar yang pertumbuhannya paling tinggi dibandingkan lainnya. HR-V memang diposisikan untuk berada setingkat dibawah SUV standar seperti CR-V.
Ground clearance-nya tinggi, platform-nya sama dengan Honda Jazz yang lincah serta memiliki kabin besar dan utilitas tinggi, penampilannya modern dan sangat sporty, juga diklaim memiliki banyak teknologi canggih di kabinnya. Target pasarnya memang miripmirip dengan Honda Jazz.
Yakni mereka yang ingin terlihat sportydan gaya, mungkin suka traveling menggunakan mobil, atau profesional dan keluarga muda. Harga HR-V sendiri dibanderol tepat berada diantara Jazz dan CR-V. Untuk tipe terbawah A MT dibanderol Rp243 juta, sedangkan S MT Rp257 juta, S CVT Rp267 juta, E CVT Rp288 juta serta versi termahal 1.8L CVT Prestige Rp355 juta.
Jika dibandingkan kompetitor yang ada di pasar, harga mobil yang mengusung konsep “The Daring Achiever” itu sendiri sangat kompetitif. Nissan Juke, misalnya, mengusung banderol antara Rp263,75 juta- Rp272,75 juta. Adapun model tertinggi Mitsubishi Outlander Sport PX yang bermesin 1.998 cc mengusung label harga Rp344 juta.
Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui ketatnya harga HR-V dengan All New Honda Jazz memang memicu kanibalisasi. Artinya, ada konsumen setia Jazz yang akan berpindah ke HR-V. ”Tapi saya percaya keduanya memiliki segmen yang sangat berbeda,” ujar Jonfis.
”Sama seperti Brio dengan Jazz atau Mobilio dengan Freed. Kanibalisasi memang terjadi, tapi penjualan di kedua segmen tersebut juga tetap tumbuh,” ungkap Jonfis.
Danang arradian
(ars)